Buka-bukaan, Malut United Hampir Habiskan Dana Rp 50 Miliar untuk Lolos ke Liga 1

Direktur Utama Malut United, Dirk Soplanit, mengatakan bahwa dari awal manajemen sudah menargetkan tim ini harus naik kasta dari Liga 2 ke Liga 1.

Malut United langsung menunjuk Imran Nahumarury sebagai pelatih kepala yang sudah berpengalaman di sepak bola Indonesia.

Imran langsung mendatangkan pemain-pemain bintang berkelas Liga 1 ke Malut United.

Baca Juga: Erick Thohir: Semua Pulau Besar Terwakili, Liga 1 Musim Depan Benar-benar Liga Indonesia

Bahkan, starting eleven Malut United selama Liga 2 diisi oleh pemain-pemain Liga 1 mulai diantaranya Bagus Nirwanto, Finky Pasamba, Alwi Slamet, Wawan Febriyanto, Ilham Udin Armaiyn, Hari Nur Yulianto, dan lain-lain.

Di bangku cadangan juga terlihat pemain-pemain berkapasitas Liga 1 seperti Dave Mustaine, Rival Lastori.

Bahkan, Malut United mendatangkan mantan pemain asing Persebaya Surabaya, Jose Wilkson.

Kehadiran pemain-pemain top itu tentu saja membuat Malut United harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit.

Belum lagi selama Liga 2 ini, Malut United menjadi tim musafir.

Malut United harus berkandang di Jakarta, bukan di Maluku Utara.

Ada dua stadion di Maluku Utara, satu lagi direnovasi dan sisanya masih dibangun.

Baca Juga: Tinggalkan Persiraja, Nurhidayat Langsung Gabung Klub Filipina

Kerja keras dan niat yang dilakukan Malut United berhasil sudah.

Malut United akan tampil di Liga 1 musim depan.

"Mungkin sekitar di atas Rp 30 miliar, bahkan mungkin bisa lebih juga."

"Ya mendekati Rp 50 miliar dan itu sudah termasuk dihitung ambil alih klub," ucap Dirk Soplanit kepada awak media termasuk BolaSport.com.

Sebelum memulai bertarung di Liga 2 musim ini, Malut United mengakuisisi klub asal Jawa Timur yakni Putra Delta Sidoarjo.

Pengeluaran yang habis-habisan itu kini berbuah manis untuk masyarakat Maluku Utara.

Menurut situs Transfermarkt, harga semua pemain Malut United itu berkisar sampai Rp 44 miliar.

Baca Juga: Rafael Struick Cetak Gol Saat Disaksikan Langsung Shin Tae-yong, Striker Lawan yang Keturunan Indonesia Turut Dipantau

Sisanya mungkin untuk operasional Malut United selama satu musim.

"Saya tidak tahu apakah ini menjadi pengeluaran yang tertinggi di Liga 2 atau tidak," kata Dirk Soplanit.

Dirk Soplanit mengakui bahwa harga kontrak para pemain Malut United tidak murah.

Ada pemain yang didatangkan dengan harga-harga fantastis.

"Yang jelas banyaknya pengeluaran ini karena mayoritas klub ini diisi pemain-pemain bagus dan mahal."

"Ada yang saya nego langsung dan ada juga yang tidak."

"Kalian bisa lihat seperti Frets Butuan, Alwi Slamet, Wawan Febriyanto, dan juga dua pemain asing," tutup Dirk Soplanit.